Outbound


Outbound adalah salah satu metoda training yang cukup popular saat ini. Outbound berasal dari kata out yang berarti luar dan bound yang berarti batasan. Jadi kalau diartikan secara harfiah (kata demi kata) artinya adalah di luar batasan . Jadi metoda pembelajaran-nya adalah metoda yang berada di luar batas-batas yang biasa didapat  didalam training in class. Dalam hal ini kita tidak dibatasi dengan batasan ruangan dalam bentuk ruang kelas, posisi duduk yang diatur sedemikian rupa, presentasi yang di tampilkan dalam bentuk slide komputer dan lembaran-lembaran kertas yang seringkali membuat kita jenuh dan ingin segara mengakhiri sesi training. Bahkan batasan-batasan yang kita lewati bukan hanya dalam bentuk dimensi yang kelihatan tetapi batasan-batasan lain yang lebih bersifat konsep atau teori. Kita tidak lagi dibatasi oleh teori –teori yang ada dikelas, tetapi kita lebih dari pada itu, kita dapat menguasai teori dan memberikan contoh langsung dengan yang terjadi di lapangan.


Metoda yang diguanakan dalam outbound adalah metoda pembelajaran experiental learning, dimana kita (para peserta) di ajak untuk belajar/mengerti/mengingat kembali nilai-nilai pembelajaran yang di dapat dengan melakukan. Kita belajardari hal yang kita alami sendiri. Kita (para peserta) adalah orang dewasa yang akan tidak dengan mudah mengambil nilai-nilai kepribadian/karakter apabila di sampaikan secara teori. Kita akan lebih mudah menerima dan mengingat suatu pelajaran apabila telah dilalui atau di lakukan. Memang demikian sulit-nya untuk memberikan pembelajaran bagi orang dewasa sehingga ada iklan yang mengatakan “Menjadi orang gede itu menyenangkan, tapi sulit untuk dijalani”. Outbound juga dilakukan untuk memberikan suasana baru bagi kita (peserta). Mungkin kita selama ini selalu bersama, tetapi kegiatan/kerjasamaan kita lebih banyak dalam hal pekerjaan /melakukan tugas. Saat outbound kita diajak untuk melakukan kebersamaan di dalam permainan. Dalam outbound, peserta /coach hanya berperan sebagai fasilitator yang tugas-nya tidak lebih sebagai moderator atau pemicu agar kegiatan /pendapat dapat terakomodir. Jadi esensi dari training outbound hampir sama dengan esensi demokrasi, yaitu dari kita, oleh kita dan untuk kita. Motivasi /niat untuk melakukan outbound adalah dari kita, yang melaksanakan dan melakukan kegiatan adalah kita dan hasil/nilai yang kita dapat untuk kita. Hasil dari outbound hendak-nya bukan hanya sekedar pendapat atau teori-teori yang di dapat dalam teori kelas atau sekolah, tetapi hal-hal yang dapat di laksanakan di dalam kehidupan sehari-hari. Baik itu kehidupan di dalam pekerjaan, masyarakat dan yang utama di dalam keluarga. Suatu hal yang sangat positif dan bermanfaat apabila nilai-nilai yang sudah di dapat dapat di praktekkan dalam setiap keseharian.


Adapun aturan-aturan yang lazim di dalam setiap training outbound.
·         Proaktif
Karena hal /kegiatan ini adalah kegiatan bersama, maka pertisipasi dari semua orang sangat di harapkan. Untuk pribadi, sifat diam itu adalah emas, tatapi untuk sebuah tim diam itu mematikan. Semua orang saat ini sama, batasan-batasan yang ada kita abaikan asal tetap bertanggung jawab.
·         Tertib dan saling menghargai
Memang aturan pertama memberikan kesempatan kepada semua peserta untuk memberikan suara atau pendapat, oleh karena itu ketertiban dalam menyampaikan-nya sangat di butuhkan. Penyampaian banyak pendapat yang tidak teratur justru akan bersifat kontra produktif dalam pelaksanaan training-nya tersebut. Pendapat-pendapat yang tidak ada porsi-nya akan menyebabakan distorsi pada pesan yang akan di sampaikan. Disisi lain juga ketertiban akan menjadikan training lebih teratur. Jalan itu, prinsip saling menghargai juga sangat di kedepankan. Memberikan kesempatan kepada teman antar sesame peserta akan memberikan suasana belajar yang baik dan membangun.
·         Menjaga kebersihan
Outbound yang merupakan kegiatan outbound atau luar ruangan, biasa-nya tidak menyediakan fasilitas seperti di dalam ruangan seperti tempat sampah atau petugas khusus. Oleh karena itu sebagai sarana penerapan dan sekaligus nilai kepedulian di outbound partisipasi para peserta dalam menjaga kebersihan sangatlah di harapakan.
·         Tidak merokok selama acara
Pelaksanaan training akan semakin terasa semangat-nya apabila peserta mau diajak langsung untuk menerapkan nilai-nilai positif yang akan di kembangkan /di aplikasikan . Salah satu-nya adalah semangat untuk berhenti merokok. Mengajak /menantang peserta untuk tidak merokok selama kegiatan adalah hal positif yang di laksanakan.
·         Sportif & betanggung jawab
Selama kegiatan outbound peserta akan di ajak melakukan permainan-permainan yang sifat-nya kompetensi ataupun smengi. Oleh karena itu sifat sportif dan tanggung jawab adalah hal yang mutlak sehingga kegiatan /perlombaan dapat berjalan dengan baik & lancar.
·         On time
Salah satu nilai yang biasa di sampaikan dalam training outbound adalah disiplin, oleh karena itu kesepakatan on time ini adalah aplikasi langsung akan nilai tersebut. Oleh karena itu baik peserta ataupun fasilitator On time ini di lakukan. Dan khusus kepada fasilitator hal ini merupakan kredibilitas dan integritas yang dapat di lihat langsung oleh para peserta.

Dalam pelaksanaan-nya permainan outbound sebagai dalam 3 bagian.
·         Brief
Yaitu menyampaikan aturan nilai dan kesepakatan –kesepakatan yang akan di gunakan di dalam permainan.
·         Pelaksanaan Permainan
·         Debrief
Merupakan sesi diskusi untuk mendapatkan learning point & merangkum-nya dalam sebuah kesimpulan.

 

Beberapa permainan outbound antara lain 
 Lempar Boneka.
Merupakan permainan yang sangat sederhana. Dimana peserta hanya diminta untuk melempar dan menangkap boneka dengan urutan tertentu. Suatu permainan sederhana yang bisa memberikan ilustrasi nilai-nilai pembelajaran. Nilai-nilai ini yang dapat diabil yaitu.
a.       Kerjasama
Saling mengingatkan antar sesame peserta merupakan salah satu wujud kerjasama yang dapat diambil dari permainan ini. Mau berkontribusi untuk tujuan bersama adalah hal yang paling utama dari kerjasama. Hal ini tercermin dari semua anggota untuk menyelesaikan pekerjaan tanpa accident.
b.      Komunikasi
Mau memanggil atau memberikan isyarat kepada teman yang akan melempar atau menangkap boneka adalah salah satu cermin komunikasi merupakan aspek yang penting dalam pelaksanaan pekerjaan. Komunikasi adalah alat utama yang meningjang aspek-aspek yang lain seperti kerjasama, kepemimpinan, orientasi target dan sebagainya.
c.       Pentingnya SOP
Jalur pelemparan boneka yang tidak dapat berubah, namun tetap dipatuhi menunjukkan bahwa SOP dalam permainan dipatuhi. Berapa kesepakatan bersama yang dibuat sewaktu dalam permainan juga merupakan SOP. SOP dibuat untuk mempermudah pelaksanaan pekerjaan dan juga untuk mengurangi accident. Karena semakin hafal dan sering kita melakukan hal yang standar dengan pekerjaan maka pekerjaan akan semakin cepat selesai dengan kondisi aman.
d.      Perlunya improvement dalam pekerjaan
Adanya kesepakatan dan aturan yang disepakati bersama sewaktu permainan merupakan wujud dari semangat untuk menciptakan suatu cara atau hasil yang lebih baik. Dari permainan terlihat bahwa semua orang akan bersemangat dalam melakukan perbaikan dan peningkatan dari kondisi/hal sebelumnya.
e.      Nilai Lainnya
Masih ada beberapa nilai lainnya yang dapat diambil dari permainan lempar boneka ini. Namun posisinya tidak terlalu dominan. Nilai-nilai itu antara lain, kepemimpinan, semangat pantang menyerah, dan targer orienter. Kepemimpinan akan terlihat apabila ada diantara peserta yang dapat mempengaruhi teman-temannya untuk melakukan hal yang diusulkan. Pantang menyerah dapat terlihat dari beberapa banyak usaha yang dilakukan agar boneka dapat kembali keada fasilitator dengan selamat.

Permainan dengan menggunakan alat bantu yang bentuknya/konstruksinya mirip dengan enggrang. Permainan dimainkan dengan tim yang terdiri dari 10 -15 orang. Beberapa point pembelajaran dari permainan ini yaitu:
a.       Perhitungan perencanaan.
Dalam tahap awal permainan setiap tim akan diberikan waktu 10 – 15 menit untuk melakukan persiapan. Beberapa point penting yang perlu diperhatikan seperti siapa yang akan menjadi joki, lokasi pengikatan di enggrang dan lokasi petugas yang akan menarik tali yang sudah dipasan. Dari ha ini kita dapat melihat apabila gagal dalam pemasangan maka kemungkinan gagal dalam pelakasanaan akan sangat besar.
b.      Komunikasi.
Distribusi dan koordinasi antar sesama anggota merupakan contoh sesame anggota merupakan contoh leokomunikasi dalam permainan ini. Adanya nama yang teratur dalam  melaksanakan perintah keberhasilan dalam distribusi tugas dan komunikasi di dalam tim. Komunikasi merupakan syarat utama terciptanya kerjasama yang sohid.
c.       Dengan hati yang sengan maka pekerjaan yang berat akan mudah dilaksankan. Dilihat dari permainan ini, merupakaan kegiatan yang cukup memakan tenaga. Tetapi karena peserta melakukannya dengan senang hati maka permainan ini dapat diselesaikan dengan sukses tanpa keluhan bahkan berakhir dengan tawa & canda yang membuat rasa lebih tidak tonasa.
d.      Nilai lainnya.
Seperti target oriented, semangat pantang menyerah, dan berkorban merupakan nilai-nilai yang bisa diambil dari permainan ini.


Sungai Berbuaya
Pelaksanaan permainan ini dapat dilihat dalam halaman berikut.
Untuk point pembelajaran dalam permainan ini antara lain :
a.       Kerjasama
Merupakan hal yang mutlak dari seluruh permainan ini, dapat terlihat dalam hal koordinasi dalam menyeberangkan anggota tim dari titik awal ke titik tujuan.
b.      Perencanaan & strategi
Strategi dalam melewatkan beberapa orang dalam sekali waktu dan siapa yang menjadi petugas di setiap titik persinggahan merupakan wujud dari point perencanaan dalam permainan ini, termasuk cara mengikat perahu trasportasi yang digunakan.

Comments