PALM OIL
MILL
PABRIK
MINYAK
KELAPA SAWIT
BY
RONALD F MANURUNG
Gambar. Palm Oil Mill
Flowchart
Weight Bridge ( Jembatan Timbang )
Gambar . Jembatan
Timbang
Jembatan timbang merupakan alat
yang sangat penting bagi sebuah pabrik kelapa sawit. Raw material dan produk
dari pabrik kelapa sawit akan diketahui kuantitasnya dari aktivitas di jembatan
timbang. Jembatan timbang merupakan alat tolok ukur efisiensi dari pabrik
kelapa sawit, karena dari penimbangan yang dilakukan terhadap raw material yang
masuk dengan produk yang keluar akan diketahui rendemen minyak dan kernel yang
didapat oleh pabrik kelapa sawit.
Jembatan timbang ( weight bridge
) terdiri dari beberapa komponen, yaitu :
-
Platform
-
Load Cell
-
Display
-
Konverter
1. Platform
Merupakan komponen yang menjadi tempat / wadah bagi material yang akan
ditimbang. Dalam hal ini kendaraan dan produk yang diangkut menjadi material
yang akan ditimbang.
2. Load Cell
Load cell adalah komponen penting
dalam jembatan timbang. Load cell adalah komponen yang berfungsi menahan beban
dari material yang akan ditimbang dan memberikan sinyal kepada converter
seberapa besar beban yang ada di atasnya.
Gambar . Load Cell
3. Konverter
Konverter berfungsi mengubah
sinyal besaran dari load cell menjadi besaran listrik yang selanjutnya dapat di
tampilkan pada layer (monitor).
Gambar . Konverter
4. Display ( Monitor )
Yaitu alat yang berfungsi
menampilkan besaran dari nilai yang telah didapat oleh load cell dan telah di
ubah oleh converter. Display menampilka besaran yang dapat di pahami oleh
pengguna / operator.
Gambar. Display
5. Komponen Tambahan.
Komponen tambahan ini merupakan
unit pembantu yang biasa disertakan dalam suatu system jembatan timbang. Komponen
tambahan ini antara lain:
-
Printer
Sebagai alat untuk
mencetak bukti penimbangan.
- Komputer dan Software timbangan
Program komputer untuk mencatat dan mendokumentasikan
data penimbangan.
Loading Ramp
Loading ramp yaitu tempat penimbunan buah sementara
sebelum buah di proses. Tempat penimbunan ini didesain agar mudah melakukan
pengisian tandan buah segar ke dalam lori ( fruit
cage). Lantai loading ramp
terbuat dari plat stainless yang dipasang dengan kemiringan tertentu berkisar
270 sampai 280, sehingga tandan buah segar dapat meluncur
kebawah apabila berada pada lantai stailess ini. Pada kebanyakan pabrik loading ramp terhubung dengan konveyor
buah segar (FFB conveyor), dimana
lantai loading ramp dan konveyor
dibatasi oleh pintu hidrolik yang dapat dibuka dan ditutup sesuai kebutuhan. Kegiatan
sortasi buah kelapa sawit biasanya dilakukan di daerah loading ramp.
Gambar. Loading Ramp
Sterilizer ( Perebusan )
Sterilizer biasa diartikan sebagai tempat perebusan.
Namun istilah ini kurang tepat, karena di dalam sterilizer bukan hanya perebusan yang terjadi, tetapi ditambah
dengan proses pensterilan tandan buah sawit. Proses sterilisasi sangat
berpengaruh terhadap proses pengolahan berikutnya. Efektifitas dari unit-unit
yang lain akan sangat bergantung pada kondisi buah hasil sterilisasi. Adapun
manfaat sterilisasi pada tandan buah sawit yaitu :
- Menghentikan proses peningkatan kadar asam lemak bebas (free fatic acid / FFA).
- Melunakkan lapisan mesocarp dari buah sawit ( loose fruit). Dengan tekanan sekitar 3 atm diharapkan uap dapat masuk keseluruh lapisan buah sampai kelapisan pericarp dan seluruh lapisan buah pada tandan sawit. Dengan menjadi lunaknya mesocarp, maka pencacahan pada digester akan optimal.
- Melepaskan ikatan antara buah sawit dengan tandannya, sehingga mempermudah pemisahan buah dari tandan.
- Mengurangi kadar air pada kernel, sehingga kernel dengan cangkang (shell) tidak terikat dengan kuat. Sebelum mengalami pensterilan, kernel terikat ketat dengan cangkang, yang disebabkan kadar air pada kernel yang tinggi. Setelah pensterilan, air pada kernel akan berkurang, sehingga dimensi kernel menjadi kecil dan ikatan cangkang terhadap kernel menjadi longgar.
Dalam operasionalnya, sterilizer mendapat supply gas (steam) dari BPV (Back Pressure Vessel). Tekanan steam yang diharapkan sebesar 2,8
bar – 3 bar. Dengan tekanan yang sedemikian maka proses perebusan akan berjalan
dengan optimal.
Pada proses perebusan
(Sterilisasi) ada dikenal istilah peak
(puncak), yaitu puncak dari grafik perebusan yang dilakukan terhadap tandan
buah segar (TBS). Pada saat ini system yang digunakan pada pabrik-pabrik kelapa
sawit adalah system perebusan triple peak (tiga puncak). Sistem ini dipakai
berdasarkan pengalaman pada beberapa pabrik kelapa sawit. Dengan system triple
peak, kapasitas pabrik dapat terpenuhi dan tingkat perebusan terhadap buah juga
dapat tercapai. Tingkat kematangan perebusan sangat bergantung pada :
- tekanan uap, antara 2,8 bar – 3 bar
- suhu uap, berkisar ± 105 0C
- lamanya uap diberikan.
Dari point di atas dapat
disimpulkan bahwa lama proses sterilisasi akan mempengaruhi kapasitas
(throughput) dari pabrik kelapa sawit. Dalam prakteknya, lama waktu perebusan
ini beraneka ragam tergantung pada jenis buah dan tingkat kematangan buah
setelah dipanen.
Gambar. Grafik
perebusan triple peak
Step
|
Posisi control valve
|
Waktu
(menit)
|
Ket
|
||
Inlet
|
Exhaust
|
Condesat
|
|||
1
|
Open
|
Close
|
Open
|
3
|
Buang
udara
|
2
|
Open
|
Close
|
Close
|
8
|
|
3
|
Open
|
Close
|
Open
|
1
|
|
4
|
Close
|
Open
|
Open
|
2
|
|
5
|
Open
|
Close
|
Open
|
1
|
|
6
|
Open
|
Close
|
Close
|
9
|
|
7
|
Open
|
Close
|
Open
|
1
|
|
8
|
Close
|
Open
|
Open
|
3
|
|
9
|
Open
|
Close
|
Open
|
1
|
|
10
|
Open
|
Close
|
Close
|
16
|
|
11
|
Open
|
Close
|
Open
|
1
|
|
12
|
Open
|
Close
|
Close
|
15
|
|
13
|
Open
|
Close
|
Open
|
1
|
|
14
|
Open
|
Close
|
Close
|
14
|
|
15
|
Open
|
Close
|
Open
|
3
|
|
16
|
Close
|
Open
|
Open
|
6
|
|
Total
|
85
|
Tabel. Kondisi katup
dalam perebusan
Dari kapasitas sterilizer dan lama waktu perebusan,
kita dapat menentukan kapasitas pabrik dengan suatu persamaan yang sederhana,
yaitu :
Dimana :
C = Kapasitas pabrik keseluruhan
(Throughput) ( Ton/Jam )
Clori = Kapasitas per lori (
Ton )
Nlori = Jumlah lori dalam satu sterilizer
Nsterilizer = Jumlah sterilizer yang dioperasikan
t = Waktu perebusan ( Menit )
Contoh :
Bila suatu pabrik memiliki 4 unit
sterilizer, dengan tiap sterilizer dapat menampung 7 buah lori.
Dimana tiap lori dapat menampung TBS sebanyak 4,5 ton.Sedangkan lama perebusan
di sterilizer adalah 125 menit. Dari data di atas dapat ditarik kesimpulan
bahwa kapasitas total pabrik adalah :
Jadi kapasitas pabrik tersebut adalah 60 ton/jam.
Pada sterilizer, sistem buka
tutup valve (katup) inlet, exhaust
dan kondensat dioperasikan secara otomatis dengan menggunakan PLC. Sistem ini
dapat berjalan full otomatic atau semi otomatic, hal ini bergantung pada
kebutuhan.
Sterilizer merupakan salah satu bentuk bejana
bertekanan, konstruksinya berbentuk tabung horizontal dengan dua pintu pada
kedua ujungnya.
Gambar. Sterilizer
Bagian-bagian sterilizer yaitu :
1. Tabung silinder horizontal dengan diameter
270 cm
- Dua buah pintu pada kedua ujung silinder
- Pipa dan katup inlet
- Pipa dan katup exhaust
- Pipa dan katup kondensasi
- Pressure gauge
- safety valve
Pada bagian dalam sterilizer dilengkapi dengan lempengan
aus (wearing plate) yang berfungsi sebagai pelindung sterilizer dari pengikisan (abrasi). Wearing plate biasanya
dipasang pada setengah bagian bawah dari bagian dalam sterilizer. Di atas wearing plate ini terdapat rel sebagai jalur
lori.
Tipler
Berfungsi menuangkan tandan buah
yang telah direbus ( sterilized fruit bunch/SFB ) dari lori, yang selanjutnya
SFB ini dibawa oleh konveyor/elevator ke theresher. Prinsip kerjanya yaitu
dengan membalik posisi lori sebesar 1800 sehingga isi daripada lori
dapat keluar dari lori yang dibalik posisinya.
Gambar. Tipler
Konstruksi
tippler yaitu terbuat dari dua buah ring besi yang diameter dalamnya hampir
sama dengan diameter lori. Kedua
ring besi dihubungkan dengan plat-plat besi membentuk suatu silinder, seperti gambar 00. Pada kebanyakan pabrik, penggerak tippler
menggunakan motor listrik. Namun sekarang juga ada tippler yang digerakkan
dengan menggunakan motor hidrolik. Tipler dapat diputar searah jarum jam
atau berlawanan arah jarum jam.
Pada tippler
terdapat rel untuk jalur lori saat akan masuk ke dalam. Lori didorong atau
ditarik masuk ke dalam tippler. Setelah lori masuk ke dalam dan dalam posisi
compact, lalu tippler diputar searah atau berlawanan arah jaru jam sampai
bagian atas lori terbalik sehingga isi dari tippler akan terjatuh ke bagian
bawah tippler. Pada lantai bawah tippler terdapat konveyor yang akan membawa
buah tuangan tippler ke dalam theresher.Apabila isi dari tippler telah keluar,
maka tippler diputar lagi sehingga lori kembali keposisi awal. Setelah itu lori
ditarik atau didorong keluar dari tippler.
Theresher
Theresher pada pabrik kelapa sawit sering disebut
juga bantingan. Alat ini
berfungsi melepaskan brondolan (loose fruit) dari tandannya (bunch). Prinsipnya
dengan membanting tandan buah dari ketinggian tertentu.
Theresher berbentuk seperti keranjang silinder
horizontal yang diputar dengan kecepatan tertentu. Dimana jejari pada dinding
theresher dapat melewatkan brondolan (loose fruit).
Gambar.
Theresher
Pada dinding
bagian dalam theresher biasanya terdapat plat siku pengarah, agar tandan buah
dapat diarahkan keluar, sambil dibanting. Juga ada pisau-pisau kecil yang
berfungsi membantu mengangkat tandan buah ke atas.
Gambar.
Ilustrasi theresher
Dari gambar
ilustrasi di atas dapat dilihat, bila theresher di putar ( searah jarum jam )
maka tandan buah ( digambarkan bundaran merah ) akan terangkat pada ketinggian
tertentu. Kemudian karena gravitasi, maka
tandan buah akan terjatuh ke bagian bawah lantai theresher, lalu akan
terangkat lagi dan mengalami bantingan lagi. Demikian, kejadian bantingan ini
terjadi berulang sampai tandan buah
keluar dari theresher. Keefektifan bantingan thresher bergantung pada kecepatan
putarnya. Kecepatan putar theresher dapat dicari dengan sebuah pendekatan yang
dirumuskan secara sederhana, yaitu :
Dimana :
n=kecepatan putar dari
theresher(rpm)
D=diameter dari
theresher(m)
d=diameter terkecil tandan pada bagian yang
tebal(m)
Hasil bantingan theresher ada dua bagian, yaitu
brondolan (loose fruit) dan janjangan kosong (empty bunch). Brondolan
selanjutnya akan dikirim ke stasiun pengepresan yaitu ke digester dengan
menggunakan loose fruit conveyor. Sedangkan janjangan kosong akan dikirim ke
bunch hoper. Menurut penelitian, janjangan kosong ini menyebabkan oil losses
pada proses. Hal ini terjadi karena sewaktu perebusan, air kondesat yang
mengandung minyak akan dihisap oleh tandan buah, terutama pada bagian tangkai
buah (stalk) yang terdiri dari serabut. Oleh karena itu pada beberapa pabrik
kehilangan minyak ini diminimalisasi dengan menggunakan bunch press. Jadi dari
theresher, tandan kosong dikirim ke bunch press. Minyak akan dipompakan ke
clarifier tank, sedangkan serabut tandan kosong akan dibuang, dijadikan pupuk pada
lahan kelapa sawit.
Digester
Digester
(pencacah) adalah unit yang digunakan untuk mencacah dan melumatkan brondolan
sehingga lapisan mesocarp buah akan terlepas dari pericarp (biji buah).
Digester
berbentuk tabung silinder vertical, dimana pada tabung ini terdapat batang
pengaduk (agitator) yang dilengkapi dengan pisau-pisau pencacah (blade). Pada ujung bawah dari pengaduk ini
dipasang semacam lempengan pendorong (bottom blade). Susunan pisau yang
dipasang pada batang poros pengaduk dibuat panjang pendek, hal ini digunakan
untuk memberi ruang brondolan yang berada pada posisi atas dapat turun ke
bawah. Apabila panjang pisau pada posisi yang berseberangan sama panjang, maka
akan terdapat lapisan kosong pada bubur brondolan, yang akan mengurangi keefektifan
pencacahan. Untuk lebih mengefektifkan pencacahan, pada dinding sebelah dalam
digester dipasang besi siku, yang berfungsi membuat gaya lawan dan pengadukan
pada bubur brondolan, sewaktu pisau dari poros bergerak. Untuk mempermudah
pencacahan, bubur brondolan diberi pemanasan, dimana pemanasan ini diberikan
dengan menginjeksikan steam ke dalam digester. Steam berasal dari BPV. Baik
tidaknya pencacahan sangat bergantung pada kondisi buah yang dipanen dan
keefektifan perebusan di sterilizer.
Batang poros pengaduk dari digester digerakkan
dengan menggunakan gear motor yang dipasang pada bagian atas digester. Putaran optimal poros pengaduk ini adalah sebesar nn rpm.
Dalam operasionalnya, pada saat start awal,
saluran pengeluaran dari digester ditutup terlebih dahulu.Hal ini dilakukan
agar brondolan yang jatuh dari saluran masuk pada bagian bawah tidak langsung
didorong keluar oleh bottom blade ke saluran keluar. Kemudian digester diisi
sampai 75% dari volume total, kemudian ditunggu sampai ± 15 menit untuk proses
pencacahan. Setelah itu saluran pengeluaran dapat dibuka sehingga bubur
brondolan akan mengalir ke screw press. Untuk proses selanjutnya proses dapat
berjalan dengan kontinu, tanpa menutup saluran keuar dari digester, karena
brondolan yang masuk dari atas tidak akan langsung jatuh kebagian bawah karena
tertahan lapisan bubur. Dengan demikian brondolan akan memiliki waktu tunggu
(retention time) saat berada di digester.
Gambar.
Digester
Screw Press
Screw press
atau alat pengempa, digunakan untuk mengempa atau memeras minyak sawit (crude
oil) dari bubur brondolan yang dihasilkan dari digester. Hasil dari pengempaan
ini adalah minyak dan cake (serabut dan biji). Prinsip kerjanya dengan
mendorong bubur dari pangkal, dan ditahan pada ujung bagian lain.
Bagian utama
dari screw press yaitu :
·
Main Screw
·
Press Cage
·
Sliding Cone
Bubur brondolan
masuk melalui bagian pangkal dari main screw. Kemudian, dengan berputarnya
screw maka bubur ini akan berpindah ke bagian depan. Pada bagian depan bubur
akan terakumulasi dan padat, kemudian dari arah yang berlawanan sliding cone
akan menekan bubur ini, sehingga bubur akan terkempa/terperas. Proses
pengempaan sebenarnya juga telah terjadi saat bubur berpindah dari bagian
pangkal ke bagian ujung yakni diantara lempengan screw dengan press cage.
Proses
pengempaan tergantung pada tekanan yang diterima oleh bubur brondolan. Tekanan
yang terlalu kecil akan mengakibatkan tidak terperasnya seluruh minyak dari
bubur, sebaliknya bila tekanan terlalu besar maka akan banyak terjadi pecahnya
biji (nut). Kedua hal di atas tidak diinginka, karena akan mengakibatkan
kerugian, dimana tekanan terlalu kecil berakibat pada kehilangan minyak dan
tekanan terlalu besar akan berakibat pada kehilangan kernel. Oleh karena itu,
tekanan diharapkan adalah tekanan optimal yang menghasilkan kondisi paling
ideal, dimana kehilangan minyak dan kehilangan kernel pada kondisi minimal. Tekanan pengempaan ini dapat diatur dengan
mengatur gerak maju mundur dari sliding cone. Sliding cone adalah suatu tuas
hidrolik yang dapat dikontrol gerak maju mundurnya. Untuk screw press
dengan kapasitas 20 ton/jam tekanan pengempaan berkisar antara 55-60 bar.
Minyak dari
hasil pengempaan akan dialirkan ke sand trap melalui oil gutter, sedangkan cake
akan dirim ke depericarper melalui cake breaker conveyor. Pada oil gutter
minyak akan diberi air pelarut (dilution water).
Dilution water
Salah satu
factor yang sangat mempengaruhi pemisahan minyak dari komponen lainnya adalah
penambahan air pada minyak hasil pengepresan screw press. Jumlah air yang
ditambahkan
Gambar. Screw Press
Sand Trap Tank
Sand trap tank
adalah tangki yang berfungsi untuk mengendapkan pasir yang terdapat pada
minyak. Pada bagian ini lebih dominan
membuang pasir dengan dimensi yang besar. Karena pada tahapan berikutnya akan
dilakukan penyaringan pasir yang dimensinya lebih kecil. Konstruksinya
berbentuk tangki persegi dan mengecil pada bagian bawahnya. Semakin besar daya
tampung tangki, maka waktu tunggu minyak di dalam tangki semakin lama.Dengan
demikian maka semakin banyak pasir yang dapat diendapkan. Minyak dari sand trap
tank akan dialirkan ke vibrating screen dengan system over flow.
Pasir yang telah diendapkan pada sand trap dibuang
dengan cara melakukan blow down pada bagian bawah dari sand trap tank. Biasanya
saluran blow down ini berupa pipa yang ujungnya dipasang kerangan (valve).
Sewaktu
melakukan blow down, sebagian dari minyak juga akan terbawa bersama pasir,
untuk itu maka pasir pembuangan dari sand trap ini dialirkan ke sludge pit agar
minyak yang terikut dapat di ambil kembali.
Gambar.
Sand Trap Tank
Vibrating Screen
Vibrating screen
biasa disebut dengan saringan. Penyaringan dilakukan dengan jaring-jaring yang
terbuat dari bahan stainless stell.
Konstruksi
vibrating screen terdiri dari dua buah layer sarigan, yang tersusun secara
bertingkat. Layar atas memiliki pori yang lebih
besar, sedangkan layer yang di bawah memiliki pori layer yang lebih kecil. Untuk layer
atas, biasa digunakan saringan dengan mesh 20 dan untuk lapisan bawah digunakan
mesh 40. Kedua layer ini digetarkan dengan suatu system beban eksentrik, yang
digerakkan oleh motor.
Gambar.
Vibrating Screen
Minyak hasil penyaringan vibrating screen akan
dialirkan ke DCO Tank. Sedangkan serabut dari hasil penyaringan akan
dikembalikan ke dalam digester, melalui loose fruit conveyor.
DCO (Dilution Crude Oil) Tank
Tangki ini
merupakan tempat pemanasan minyak, sebelum diumpankan ke oil purifier. Sistem
pemanasannya dengan menggunakan coil uap panas dari BPV. Temperatur pada tangki
ini diupayakan pada kisaran 800C – 900C. Dengan temperature yang demikian maka kerja oil
purifier akan semakin optimal.
Gambar.
DCO Tank
Clarifier
Clarifier merupakan tangki pemisahan minyak dari
kotoran (sludge). Pemisahan ini menggunakan perbedaan massa jenis antara minyak
dengan kotoran. Kotoran yang dimaksud disini adalah campuran air dengan kotoran
yang terikut pada minyak sawit. Massa jenis larutan kotoran lebih besar
dibandingkan dengan massa jenis minyak. Dengan demikian maka minyak akan naik
ke lapisan atas, sedangkan sludge akan turun ke bawah. Agar pemisahan terjadi
dengan baik, lama waktu tunggu minyak dalam tangki ini harus cukup. Agar
pemisahan lebih efektif maka pada tengah tangki dibuat poros pengaduk
(agitator) dan pemberian panas dengan steam coil.
Gambar.
Ilustrasi Skimmer
Selanjutnya,
lapisan minyak bersih pada bagian atas diambil dengan menggunakan skimmer yang
dipasang pada tangki clarifier. Skimmer berbentuk corong dengan diameter
sekitar 30 cm. Minyak yang masuk ke dalam skimmer selanjutnya dialirkan ke
clean oil tank. Sedangkan sludge pada lapisan bawah akan dialirkan ke vibrating
slude, yang selanjutnya akan masuk ke sludge tank.
Retention time (waktu tunggu) adalah
suatu hal yang sangat penting diperhitungkan dalam suatu clarifier.Dengan
memperhitungkan waktu tunggu, maka kita dapat mendesain volume dari clarifier.
Gambar.
Clarifier
Clean Oil Tank
Merupakan tangki
menampung minyak bersih hasil pemisahan dari clarifier. Minyak yang berada pada
tangki ini sudah cukup baik. Namun untuk memenuhi standar penjualan, perlu
dilakukan beberapa proses lagi, yakni menurunkan kadar kotoran dan kadar air
yang terkandung pada minyak sesuai dengan permintaan yang diberikan oleh pihak
pembeli. Apabila criteria yang diajukan pembeli tidak begitu ketat, maka minyak
pada tangki ini dapat langsung dipompakan ke storage tank.
Gambar.
Clean Oil Tank
Oil Purifier
Oil purifier bekerja dengan prinsip gaya
sentrifugal. Dengan gaya ini, maka media dengan massa jenis lebih berat akan
terlempar lebih jauh dibandingkan dengan yang memiliki massa jenis lebih
ringan.
Vacuum Drier
Vacuum drier berfungsi mengurangi kadar air yang
terlarut dalam minyak. Prinsip kerja alat ini yaitu dengan memanfaatkan
perbedaan titik uap antara minyak dengan air. Pada tekanan udara vakum, air
akan mendidih dan menguap pada suhu di bawah 90 0C. Sedangkan minyak
masih berada pada fasa cair pada kondisi ini. Hal ini yang digunakan pada
vacuum drier. Minyak dipompakan pada bagian tabung silinder vakum (tekanan ±
-0,78 atm), kemudian minyak dipancarkan (spray) ke dalam ruang vakum. Karena
minyak yang dipancarkan memilki suhu sekitar 90 0C maka kandungan
air yang ada pada minyak akan menjadi uap yang selanjutnya akan terhisap keluar
bersama aliran udara pompa vakum. Minyak akan jatuh pada bagian bawah silinder
dan selanjutnya langsung dialirkan ke storage tank.
Gambar.
Vacuum Drier
Strorage Tank
Merupakan tangki
akhir tempat penyimpanan minyak kelapa sawit yang dihasilkan pada pengolahan
pabrik kelapa sawit. Kapasitas storage tank bergantung pada kapasitas dan
berapa lama minyak akan ditahan sampai waktu pengiriman. Berbentuk silinder
vertical dimana pada bagian bawah silinder terdapat cekungan.
Untuk menjaga
agar minyak pada storage tank tidak mengalami pembekuan dan berbau, maka minyak
dipanaskan dengan menggunakan steam coil dengan uap panas dari BPV.
Gambar.
Storage Tank
Vibrating Sludge
Prinsip dan
konstruksi dari vibrating sludge sama dengan vibrating screen, hanya berbeda
media yang disaring dan dimensi lubang mesh pada saringan. Pada vibrating
sludge yang disaring adalah serabut yang terdapat pada sludge, dan dimensi
lubang adalah 60 mesh. Keluaran dari vibrating sludge akan mengalir ke sludge
tank.
Sludge Tank
Adalah tangki tempat mengumpulkan sludge. Kemudian
sludge dipompa ke sand cyclone.
Sand Cyclone
Berfungsi
memisahkan pasir yang terdapat pada sludge. Dalam pemisahan ini menggunakan
gaya vortex. Konstruksinya yaitu berupa tabung kerucut vertikal, bagian atas
memiliki diameter yang lebih besar dibanding diameter bagian bawah. Saluran
inlet, berupa saluran yang mirip dengan sarang keong. Ini berfungsi untuk
membentuk pusaran cairan (sludge) pada tabung kerucut. Sludge yang masuk juga
harus memiliki tekanan tertentu agar pusaran yang terjadi dapat mengalir baik. Tekanan pada saluran masuk diharapkan
sekitar 3 bar, sedangkan tekanan keluar sekitar 1,5 bar. Pusaran sludge akan
terbentuk pada dinding bagian dalam tabung kerucut, diawali pada bagian atas
dan berakhir pada bagian bawah. Pada bagian bawah pusaran, karena ringan sludge
akan naik sedangkan pasir akan jatuh ke bawah. Sludge naik melalui bagian
tengah tabung kerucut, selanjutnya akan masuk ke dalam brush strainer. Sedangkan
pasir akan jatuh ke bagian dasar kerucut, dan dalam selang waktu tertentu harus
di buang, dengan membuka kran pembuangan.
Brush Strainer
Brush Strainer
merupakan alat optional, apabila pabrik kelapa sawit sudah memakai vibrating sludge,
maka alat ini dapat tidak digunakan. Unit ini juga berfungsi menyaring serabut
(fibre) dari sludge.
Konstruksi
utamanya terdiri dari :
·
Bodi
·
Strainer
·
Brush
Bodi dan strainer berbentuk silinder, dimana
strainer terdapat di dalam tabung bodi. Dan brush berada di bagian dalam dari
strainer.
Cara kerja alat yaitu sludge masuk dari atas dan
turun ke bagian dalam stariner. Kemudian brush yang berputar akan memaksa
sludge keluar dari strainer, sludge akan keluar dari strainer, melalui lubang
pada strainer. Sedangkan fibre (serabut) akan tertinggal di bagian dalam
strainer. Kemudian kumpulan serabut ini akan turun ke bagian bawah strainer. Dan
untuk mengeluarkan kotoran serabut ini, dilakukan pembuangan manual dengan
membuka kran bagian dalam dari brush strainer. Sludge yang telah disaring kemudian akan ditampung
di balance tank.
Balance Tank
Balance tank merupakan tempat
penampungan sludge untuk umpan sludge centrifuge atau sludge separator.Untuk
memaksimalkan pemisahan yang dilakukan oleh centrifuge atau separator, sludge
pada balance tank mendapatkan pemanasan dengan uap dari BPV.
Sludge Centrifuge
Sludge centrifuge berfungsi
memisahkan sludge dari minyak yang terkandung pada sludge. Menggunakan gaya sentrifugal untuk
memisahkan antara keduanya. Prinsip kerjanya yaitu dengan memutar fluida dalam
sebuah bejana berbentuk bintang yang disebut bowl. Pada ujung bowl terdapat
nozel-nozel untuk mengeluarkn sludge. Pada bagian tengah bowl terdapat semacam
skimmer kecil yang berfungsi mengambil minyak. Minyak selanjutnya akan
dialirkan ke dalam reclaimed tank. Sludge yang dihasilkan akan dialirkan ke
dalam sludge pit.
Gambar.
Sludge Centrifuge
Sludge Separator
Sludge separator
memiliki fungsi dan cara kerja yang sama dengan sludge centrifuge, namun sangat
berbeda dalam hal konstruksi. Centrifuge memutar sludge secara vertical dan
dengan keceatan rendah, sedangkan separator memutar sludge secara horizontal
dan dengan kecepatan yang tinggi.
Gambar.
Sludge Separator
Nut Polishing Drum
Merupakan suatu drum yang diputar untuk
memaksimalkan pemisahan nut dengan serabut-serabut yang masih melekat pada biji
(nut). Masukan dari nut polishing drum berasal dari cake breaker conveyor dan
serabut dari cake akan terhisap ke dalam fiber cyclone. Di dalam drum polishing
terdapat tuas-tuas pengarah yang berfungsi mengarahkan aliran nut dari pangkal
ke ujung. Keluaran dari polishing drum akan jatuh ke dalam nut conveyor yang
akan membawa nut ke destoner.
Gambar. Nut Polishing Drum
Destoner
Dari etimologi kata destoner dapat dipisahkan
menjadi
De = pemisahan
Stone = batu
Er = alat
Jadi destoner dapat diartikan alat pemisah
batu. Dalam pabrik kelapa sawit destoner berfungsi memisahkan batu dan
kotoran-kotoran berat yang lain dari nut.Kotoran-kotoran berat yang lain
seperti potongan plat besi, mur atau baut yang mungkin terikut pada nut.Tujuan
utama pemisahan ini adalah untuk melindungi rotor dan stator bar riple mill
dari material yang sangat keras yang akan mengakibatkan kerusakan pada bar
ripple mill.
Prinsip pemisahan ini menggunakan
perbedaan berat antara batu dan kotoran dengan berat nut. Proses pemisahan
terjadi karena adanya hisapan udara pada saluran destoner yang dihasilkan oleh
fan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada destoner, antara lain :
-
Setting
damper fan
Damper fan adalah lempengan- lempengan plat pada saluran aliran
udara fan yang dapat dibuka tutup sesuai kebutuhan. Buka tutup damper sangat
berpengaruh pada kekuatan hisapan udara yang dihasilkan oleh fan. Semakin besar
bukaan damper maka semakin besar daya hisap yang dihasilkan oleh fan, karena
udara yang dilewatkan semakin bebas.
-
Setting
separating column
Separating column yaitu column atau bagian
dari saluran yang dapat dirubah posisinya sehingga dapat mempersempit atau
memperluas saluran udara. Apabila posisinya dimajukan maka saluran akan semakin
sempit dengan demikian maka hisapan udara yang terjadi pada saluran akan
semakin kuat. Jadi pengaruhnya sama dengan damper fan
-
Kebocoran
pada dinding saluran udara
Kebocoran akan mengakibatkan berkurangnya
tenaga hisapan pada saluran, karena udara yang seharusnya masuk dari saluran
inlet sebagian telah masuk dari saluran yang bocor.
-
Kondisi
air lock
Pengaruhnya sama dengan saluran yang
bocor, akan mengakibatkan udara masuk pada air lock. Akan terjadi hisapan pada
daerah air lock, sehingga material yang diharapkan jatuh pada daerah ini malah
akan terhisap ke atas.
-
Kondisi
penggerak fan
Merupakan bagian yang sangat penting pada
fan. Kekuatan motor penggerak harus sesuai dengan beban yang akan digerakkan.
Daya motor yang kecil tidak akan menghasilkan putaran fan yang optimal, bahkan
dapat menyebabkan motor terbakar. Kondisi belting dari fan juga harus
diperhatikan.
Fan destoner akan menghisap udara pada bagian
inlet yang juga merupakan saluran
keluaran dari batu dan kotoran berat lainnya. Udara akan bergerak ke arah atas.
Nut yang berasal dari auger conveyor akan jatuh pada bagian separating column.
Karena hisapan udara, maka nut akan naik terangakat pada saluran ke bagian
pengumpul.Karena pada bagian ini terjadi perubahan volume saluran maka tenaga
hisapan udara juga akan berkurang, sehingga nut yang sebelumnya dapat ditarik
ke atas akan jatuh pada bagian ini. Selanjutnya nut akan jatuh pada bagian air
lock destoner yang kemudian akan dialirkan ke nut grading drum.
Pada bagian separating column daya hisap udara
hanya mampu menarik nut ke atas. Sedangkan material yang beratnya melebihi nut
(rata-rata) akan terjatuh ke bawah, untuk kemudian dibuang. Sedangkan material
yang lebih ringan dari nut dan sangat ringan seperti serabut dan debu akan
dapat dihisap sampai ke cyclone destoner untuk selanjutnya masuk ke konveyor
bahan bakar. Prisip cyclone disini sama dengan fibre cyclone.
Gambar. Destoner
Nut Grading Drum
Suatu drum berputar yang digunakan untuk
memisahkan biji berdasarkan dimensinya. Nut dengan dimensi yang besar pada satu
wadah, sedangkan yang kecil pada wadah yang lain. Pemisahn ini dilakukan untuk
memaksimalkan pemecahan biji oleh ripple mill. Karena berdasarkan dimensi biji yang akan masuk,
kita dapat menentukan jarak antara rotor bar dengan root. Untuk biji dengan
dimensi yang besar, jarak rotor bar dengan root juga lebih besar.
Gambar.
Nut Grading Drum
Nut Hoper
Merupakan tempat menampung biji yang telah bersih
dari serabut, untuk dipecah di ripple mill. Nut hoper ada 2 yaitu untuk biji
dengan dimensi yang kecil dan biji dengan dimensi yang lebih besar. Selanjutnya
di bawah dari nut hoper terdapat vibrating nut hoper, yang berfungsi mengatur
pemasukan biji ke dalam ripple mill.
Gambar. Nut Hoper
Ripple Mill
Konstruksi ripple mill terdiri dari rotor yang
berputar dan memiliki rotor bar dan stator yang telah dilengkapi dengan root.
Unit ini digunakan untuk memecah biji sawit. Prinsip
kerjanya yaitu dengan menekan biji dalam ruang yang sempit. Biji akan masuk ke dalam ripple mill pada
bagian atas. Karena rotor berputar, biji akan terikut ke dalam celah antara
rotor dengan stator. Di saat ikut berputar, biji akan tertekan diantara rotor
bar dengan root pada stator, sehingga biji akan pecah yang menghasilkan
cangkang dan kernel. Campuran antara kernel dengan cangkang ini disebut crack
mixture. Keluaran ripple mill akan dihisap ke winower I.
Gambar.
Ripple Mill
Winower
Winower adalah
suatu saluran udara yang bertekanan yang digunakan untuk memisahkan material
yang akan dipisahkan berdasarkan berat material. Pada winower I, keluaran ripple mill akan terbagi
tiga bagian. Cangkang yang halus akan terhisap naik, sampai ke dalam shell
cyclone. Kernel bulat akan jatuh ke bawah, ke vibrating kernel. Sedangkan
campuran (crack mixture) akan di kirim ke winower II dengan melalui crack
mixture polishing drum. Pada winower II
hanya dua bagian yang dipisahkan. Bagian pertama yaitu cagkang ringan akan
terhisap sampai ke shell cyclone, sedangkan bagian kedua yaitu crack mixture
akan dikirim ke clay bath.
Gambar.
Winower
Crack Mixture Polishing Drum
Bentuk dan prinsip kerjanya sama dengan nut
polishing drum. Fungsinya untuk memaksimalkan pemisahan kernel (kebanyakan
kernel pecah) dari cangkang.
Gambar.
Crack miture polishing drum
Clay Bath
Memisahkan kernel
pecah (broken kernel) dari cangkang. Prinsip pemisahannya dengan menggunakan
perbedaan berat jenis kernel dengan cangkang. Crack mixture dimasukkan ke dalam
larutan clay atau kalsium karbonat dengan kekentalan tertentu. Kernel akan mengambang di atas larutan, sedangkan
cangkang akan jatuh ke bagian bawah dari larutan. Over flow dari clay bath
selanjutnya akan dikirim ke kernel drier, bersama kernel dari vibrating kernel.
Under flow clay bath, yakni cangkang selanjutnya di dorong/dihembuskan ke dalam
konveyor bahan bakar (fuel conveyor) boiler.
Gambar.
Clay Bath
Kernel Drier
Tempat pengeringan kernel sebelum di simpan ke
dalam bulking silo. Kernel drier adalah suatu wadah yang di dalamnya terdapat
konveyor yang berjalan lambat. Kernel yang dibawa konveyor di hembus dengan
udara yang berasal dari BPV maupun langsung dari boiler. Ada dua tingkatan konveyor pada drier, pertama
pada bagian atas dan kedua pada bagian bawah.
Gambar.
Kernel Drier
Kernel Bulking Silo
Merupakan tempat
akhir penyimpanan dari kernel produksi. Sebagai tempat penyimpanan kernel yang
perlu diperhatikan adalah tingkat kelembapan pada ruang penyimpanan. Kernel
adalah media yang sangat mudah ditumbuhi oleh jamur dalam kondisi yang lembab.
Oleh karena itu untuk mengurangi tingkat kelembapan sebaiknya kernel bulking
silo dilengkapi dengan blower.
POWER PLANT
Dalam
operasionalnya semua pabrik tidak terlepas dari penggunaan daya. Baik itu daya
dalam bentuk tenaga uap maupun tenaga listrik. Banyak dari penggerak di pabrik
menggunakan motor listrik, yang tentu akan membutuhkan energi listrik. Kecukupan akan daya/energi yang konstan
akan berpengaruh pada kapasitas, kelancaran dan breakdown dari pabrik. Apabila
energi yang dibutuhkan tidak terpenuhi, maka target pabrik tidak kan tercapai. Dengan
tersedianya daya yang cukup maka unit-unit di pabrik akan berjalan dengan
optimal.
Pada pabrik kelapa sawit energi diupayakan dapat
dibangkitkan sendiri dengan demikian biaya untuk membangkitkan energi cukup
kecil bila dibandingkan dengan pabrik pengolahan yang lain. Hal ini yang
menjadikan hasil produksi dari minyak pabrik kelapa sawit bernilai ekonomis. Proses
pembangkitan energi pada pabrik kelapa sawit merupakan proses yang sangat
berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi. Karena hasil
produksi pabrik kelapa sawit merupakan bahan bakar bagi kebutuhan pembangkitan
daya, yakni serabut dan cangkang.
Boiler
Boiler adalah suatu bejana
bertekanan yang tertutup, dimana tekanan berasal dari air yang dipanaskan sehingga
meghasilkan uap bertekanan.Pemanasan yang dilakukan memakai bahan bakar antara lain :
- Bahan bakar Padat.
- Bahan bakar Cair.
Seperti :
Solar
- Bahan bakar Gas.
Seperti : Gas Bumi
Berdasarkan posisi
material yang berada di dalam pipa boiler, boiler dibagi atas :
·
Boiler
pipa api
Yakni api berada di dalam pipa. Api dari ruang bakar dialirkan ke dalam drum
yang berisi air melalui pipa-pipa yang berada di dalam drum. Api akan berada
pada bagian dalam pipa, sedangkan air akan
berada di luar pipa. Dinding pipa menjadi pengantar panas dari api ke
air. Air akan mendidih dan menguap sehingga menghasilkan tekanan di dalam drum.
Selanjutnya tekanan uap ini yang akan digunakan. Karena aliran api di dalam
pipa kurang baik, boiler jenis ini memiliki kapasitas yang kecil. Namun dari
segi konstruksi boiler jenis ini sangat sederhana dan bersifat portable.
·
Boiler
pipa air
Boiler jenis ini air yang berada di dalam
pipa. Pipa–pipa ini berada di dalam ruang bakar. Api akan berada di luar pipa.
Pipa ini terhubung dengan drum yang berisi air. Dengan dipanaskannya air di
dalam pipa, maka akan terjadi sisrkulasi dan perpindahan panas dalam air secara
konveksi. Dengan demikian maka air di dalam drum akan mendidih dan menguap yang
menghasilkan tekanan uap. Boiler jenis ini memiliki kapasitas yang besar, namun
sulit untuk dipindahkan.
Boiler menghasilkan uap bertekanan yang akan dikonversikan ke dalam bentuk
tenaga yang lain dan atau digunakan langsung dalam proses produksi. Dalam
pabrik kelapa sawit, tenaga uap boiler digunakan untuk menggerakkan turbin yang
dikopel dengan alternator sehingga menghasilkan tenaga listrik. Karena
digunakan untuk menggerakkan turbin, tekanan kerja dari boiler harus sama
dengan dengan kebutuhan turbin.
Pabrik kelapa sawit menggunakan boiler pipa air. Tekanan kerja pada
kebanyakan boiler pabrik kelapa sawit adalah 20 bar.
Bagian-bagian utama dari boiler antara lain :
- DrumMerupakan wadah untuk menampung air dan uap yang dihasilkan.
- PipaMedia perantara dan pengantar panas sekaligus pembatas antara api dengan air.
- Ruang bakarTempat melakukan pembakaran bahan bakar untuk menghasilkan panas.
- SuperheaterSusunan pipa saluran gas, untuk mendapatkan gas yang benar-benar kering.
Karena pabrik kelapa sawit menggunakan boiler pipa air, maka pembahasan
difokuskan kepada boiler pipa air. Dan untuk boler pipa air bagian-bagiannya
dapat dirincikan menjadi :
1. Drum
Terdiri dari drum atas (upper drum) dan drum bawah
(mud drum). Upper drum tempat pengisian air boiler dan tempat berkumpulnya uap
air. Posisi upper drum berada pada bagian atas boiler. Sedangkan mud drum
berada pada bagian bawah boiler, berfungsi sebagai saluran sirkulasi air dan
yang utama sebagai tempat saluran pembuangan kotoran dari air pengisi boiler. Kedua
drum dihubungkan dengan pipa-pipa yang diisi air.
2. Pipa
Pipa berfungsi untuk menjadi media perantara dan pembatas antara
api dengan air. Pipa-pipa berada pada sisi bagian dalam ruang bakar. Ujung-ujung
pipa berkumpul pada satu pipa besar yang disebut header, yang selanjutnya
terhubung ke upper drum untuk header atas, dan mud drum untuk header yang di
bawah.
3. Ruang bakar
Ruang bakar merupakan sumber dari energi yang akan
digunakan. Energi dari bahan baker diubah menjadi panas api, yang selanjutnya
akan menjadi uap air. Temperatur
pada ruang bakar saat operasi biasanya mencapai 1200 0C – 1300 0C.
4. Fan
Fan berfungsi memperlancar sirkulasi udara atau panas pada
boiler, dengan prinsip membuat perbedaan tekanan udara. Ada yang dengan
menghembuskan udara, ada pula yang menghisap udara. Ada beberapa fan yang
digunakan pada boiler, antara lain :
·
Induced
draft fan
Yaitu fan yang digunakan untuk menghisap asap buangan
dari boiler, sekaligus membantu memperlancar sirkulasi panas pada ruang bakar.
·
Primary Forced draft fan
Digunakan untuk
mengalirkan udara pada ruang bakar sehingga proses pembakaran yang terjadi pada
boiler lebih sempurna. Biasanya arah aliran udara yang dihembuskan oleh fan ini
dari bagian bawah ruang bakar.
·
Seconary forced draft fan
Sebagai
pembantu primary fan dalam menghembuskan udara ke dalam ruang bakar. Arah aliran udara dialirkan dari arah
samping api pada ruang bakar.
5. Instrument pendukung
·
Gelas penduga
Untuk melihat
level air pada boiler. Level air pada gelas penduga sama dengan air pada upper
drum.
·
Pressure Gauge
Untuk melihat besarnya tekanan boiler
·
Safety valve
Katup untuk
membuang uap agar tekanan tidak melebihi kemampuan dari boiler.
Boiler merupakan
salah satu bejana bertekanan, oleh karena itu dalam pengoperasian nya operator
yang menjalankan harus memiliki sertifikat operator boiler, sesuai dengan
peraturan pemerintah tahun 1930.
Ada beberapa hal penting
yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian boiler dari awal operasional.
Antara lain :
·
Boiling
out
Merupakan salah satu prosedur yang harus dilakukan dalam menjalankan
boiler pada saat selesai dibangun atau setelah perbaikan yang besar (major). Boiling out bertujuan membuang kotoran
yang diakibatkan sisa-sisa dari proses konstruksi ataupun proses perbaikan.
Kotoran utama yang hendak dihilangkan adalah minyak
gemuk yang mungkin masih melekat di dalam pipa-pipa air maupun di dalam
drum.
Adapun prosedur dalam melakukan boiling
out yaitu :
1.
Isi boiler hingga level air lebih dari setengah di
upper drum.
2. Larutkan bahan kimia pembersih dalam suatu wadah. Dosis
bahan kimia bergantung pada besarnya boiler yang akan di-boiling out.Bahan kimia yang digunakan biasanya :
-
Soda ash
- Detergent
3. Masukkan larutan pembersih ke dalam boiler melalui
bagian atas upper drum, dengan membuka salah satu katup lalu tutup katup
tersebut.
4. Kemudian naikkan tekanan sampai mencapai 5 Bar.
5. Setelah itu turunkan tekanan sampai 2 bar dengan
membuka valve blowdown. Dengan membuka valve
blowdown air akan banyak berkurang.
6. Kemudian tutup valve
blowdown. Isi boiler dengan air umpan
sampai level air maksimal dan biarkan tekanan turun sampi 0 bar.
7. Keringkan boiler dengan membuka seluruh katup
pembuangan air dan by pass.
8. Buka main hole upper drum dan lower drum, periksa
apakah dinding drum sudah bersih dan juga ujung-ujung pipa air.
9. Bila masih terdapat kotoran yang menempel di dinding,
lakukan langkah no 3 sampai no 8 beberapa kali sampai kondisi boiler bersih.
10. Bila
kondisi boiler telah bersih, isi boiler dengan air umpan sampai maksimal.
·
Fire up
Setelah berhenti dari
operasionalnya, dan akan dioperasikan kembali maka boiler harus dipanasi
terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk menghindari kejutan terhadap pipa-pipa
air dari perubahan temperature yang signifikan. Perubahan temperature yang
signifan akan mengakibatkan pipa-pipa generating menjadi bengkok dan regas
sehingga mudah pecah.
Untuk boiler yang telah lama
tidak digunakan, pemanasan (fire up) membutuhkan waktu satu sampai dua jam. Hal
ini dikarenakan boiler start pada temperature rendah (temperature kamar). Sedangkan
bila boiler baru digunakan, pemanasan cukup dengan waktu 30 menit sampai 45
menit. Karena boiler masih dalam kondisi panas.
·
Endapan
·
Pemrosesan air umpan
Merupakan proses yang sangat vital bagi kelangsungan
penggunaan boiler dalam waktu yang lama. Pembahan mengenai topic ini akan
diperdalam pada bagian proses penjernihan air untuk pabrik.
·
Blow Down
·
Hidro test
Turbin
Turbin adalah
alat yang berfungsi mengubah tekanan uap menjadi energi gerak, dalam hal ini
gerak rotasi dari sudu-sudu turbin. Prinsipnya dengan mengubah kecepatan linier
dari gerakan uap menjadi kecepatan radial dari piringan turbin. Uap ditembakkan
ke sudu-sudu turbin, karena mendapat gaya
dorong dari uap tersebut maka piringan turbin akan bergerak yang gerakkannya
berputar. Dengan berputarnya
piringan, maka poros yang terikat dengan piringan juga akan berputar. Putaran
inilah yang nantinya dimanfaatkan untuk memutar rotor pada alternator.
Alternator
Alternator atau sering disebut generator adalah
unit yang dapat mengubah energi kenetik menjadi energi listrik. Ada beberapa
sumber energi mekanik yang dapat diubah menjadi energi listrik seperti aliran
air, angin, uap dan lainnya. Dan pada umumnya menggunakan turbin sebagai prime
movernya. Pembahasan mengenai alternator akan dilanjutkan pada pembahasan
mengenai kelistrikan.
KELISTRIKAN
Bila kita berbicara mengenai pabrik, maka kita
tidak bisa terlepas dari listrik. Listrik merupakan sumber energi bagi
berjalannya pabrik. Berikut akan dibahas mengenai hal-hal yang tekait dengan
listrik.
·
Alternator
·
Motor
·
Panel
Sebelum membahas lebih dalam
mengenai topic di atas, akan diberikan pengantar mengenai listrik untuk
mempermudah pemahaman.
Daftar Pustaka :
Kelapa sawit dari hulu hingga
hilir
Nalco 214 = Natrium karbonat
NALCO 2811 PULV= Natrium
sulfite;Natrium metabisulfit;Kobalt sulfat
Comments
Post a Comment